Kamis, 02 Juni 2016

Langkah-langkah membuat query

PENGERTAN QUERY
Query adalah semacam kemampuan untuk menampilkan suatu data dari database dimana mengambil dari table-tabel yang ada di database, namun tabel tersebut tidak semua ditampilkan sesuai dengan yang kita inginkan. data apa yang ingin kita tampilkan.
1. Query adalah suatu extracting data dari suatu database dan menampilkannya untuk pengolahan lebih lanjut.
2. Query adalah pertanyaan atau permintaan informasi tertentu dari sebuah basisdata yang ditulis dalam format tertentu.
3. Query adalah perintah-perintah untuk mengakses data pada sistem basis data.
4. Query adalah merupakan bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database, yang telah distandarkan dan lebih dikenal dengan nama Structured Query Language (SQL).
Manfaat Query
1. Menampilkan data-data tertentu pada suatu table, contohnya kita hanya ingin melihat data pada table barang yang kode barangnya B001
2. Menampilkan data dari dua table atau lebih dengan syarat anatr table itu ada field yang berhubungan. Contohnya kita ingin melihat Nomor Faktur F0001 itu siapa pemiliknya. Di sini kita mengambil data dari  table Header Penjualan dan Table Karyawan, Sebagai penghubungnya adalah field NIK.
3. Dapat melakukan operasi perhitungan.

BERIKUT CARA MEMBUAT QUERY
Silahkan buka access serta database , pilih tab menu Create >> Query Design maka akan tampil tabel yang sudah pernah dibuat,

Pilih tabel yang ingin di jadikan query dan klik tombol Add, disini kita bisa memasukkan beberapa tabel ke dalam query dari menu Add tadi, kemudian kalau tabelnya sudah dimasukkan baru klik tombol Close
Kemudian masukkan nama field yang akan bentuk menjadi query dengan mengerjakan perintah yang ada dalam QBE (Query By Example) yang terdapat di bagian bawah jendela lembar kerja design dari sebuah query dan mengaturnya, adapun keterangan yang ada di dalamnya meliputi
Table ; untuk menampilkan nama tabel sebagai sumber data dari query
Sort ; untuk melakukan pengurutan data
Show ; untuk menampilkan/menyembunyikan field yang dipilih
Criteria ; untuk menampilkan kriteria suatu data yang ingin ditampilkan

Klik pada tabel Field maka akan muncul semua field yang ada dalam tabel, pilih salah satu dan ulangi langkah ini untuk menampilkan field-field lain yang ingin di masukkan ke dalam query. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada gambar dibawah

Query yang sudah di buat dapat dijalankan/tampilkan hasilnya dengan memilih menu View >> Datasheet View sehingga hasilnya akan di tampilkan seperti ini

Setelah berhasil membuat query selanjutnya silahkan di Save/simpan dengan memilih tombol Save atau File >> Save Object As dan nama query sesuai dengan keinginan dan klik OK.

Cara membuat rumus menghitung langsung dalam tabel database (calculated) dalam microsoft office Access dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut, yaitu:
1. Tetapkan Kolom untuk membuat rumus/formula untuk menampilkan hasil hitungan
2. Expand Combo box pada baris dan baris yang sudah ditetapkan untuk membuat formula
3. Pilih Calculate
4. Klick Banyaknya
5. Tekan tanda * pada angka delapan (8) pada keyboard
6. Klick Harga Satuan
7. Klick Ok
8. Simpan atau Ctrl S
9. Klick View yang berada dibagian kiri atas layar komputer/laptop untuk melihat hasilnya. Hasil dari langkah-langkah yang dilakukan di atas akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Criteria di Dalam Query
Criteria (kriteria) digunakan untuk menyaring (filter) data sesuai yang kita inginkan. Sedangkan expression digunakan untuk membuat criteria, rumus, fungsi, dan operasi aritmatika lainnya yang dapat dibuat menggunakan kotak Expression Builder. Jadi criteria dan expression merupakan dua hal yang saling berhubungan, karena ketika membuat criteria, kita bisa menggunakan expression. Begitu juga kadangkala ketika membuat expression tertentu, kita akan memerlukan suatu criteria. Ketika kita masuk ke mode design view query, terlihat pada kotak paling bawah tulisan Criteria dan Or.
Jenis-jenis Criteria
Criteria didalam Query Access dapat dibagi menjadi 8 (delapan) jenis, diantaranya:
1.  Ranges of Values criteria, yaitu criteria yang menghasilkan record yang nilainya berada pada batasan tertentu. Ciri criteria jenis ini adalah menggunakan operator aritmatika didalamnya, yakni : >, <, >=, <=, <>, dan BetweenAnd. Contoh:
Expression Fungsi
> 234Digunakan untuk field bertype number, akan menghasilkan record yang nilainya lebih besar dari 234.
< 1200.45Digunakan untuk field bertype number, akan menghasilkan record yang nilainya lebih kecil dari 1200.45.
>= JakartaDigunakan untuk field bertype text, akan menghasilkan record yang nilainya lebih besar atau sama dengan text “Jakarta”.
Between #2/2/1999# And #12/1/1999#Digunakan untuk field bertype tanggal, akan menghasilkan record yang tanggalnya diantara 2-Feb-1999 s/d 1-Dec-1999 (ANSI-89).
Between ‘2/2/1999′ And ’12/1/1999’Digunakan untuk field bertype tanggal, akan menghasilkan record yang tanggalnya diantara 2-Feb-1999 s/d 1-Dec-1999 (ANSI-92)
<>10 * 2Digunakan untuk field bertype number, akan menghasilkan record yang nilainya tidak sama dengan 20.
•  ANSI (American National Standards Institute), merupakan standard penulisan yang ditetapkan untuk mendefiniskan penulisan kode SQL. Terdapat dua standard ANSI yaitu ANSI-89 dan ANSI-92. Namun ANSI yang paling sering digunakan adalah ANSI-92. Microsoft Access telah banyak menambahkan feature-feature dan kode-kode SQL baru didalam ANSI standard tersebut, dan terkadang feature-fature dan kode-kode SQL baru ini hanya dapat dijalankan di query Microsoft Access (Jet database), tidak dapat dijalankan di SQL Server, namun sebagian besar sudah sama persis. Oleh karena itu bagi Anda yang sudah terbiasa bermain kode SQL di SQL Server dan lain-lain, mungkin akan merasa lebih mudah ketika bermain kode SQL di Access.
Khusus penulisan tanggal secara langsung pada kode SQL, harus menganut system mm-dd-yy, yaitu bulan-tanggal-tahun.

2.      NOT criteria, yaitu criteria yang menghasilkan record dengan nilai yang bukan atau selain dari criteria yang ditentukan. Contoh:
Expression Fungsi
Not OPIDigunakan untuk field bertype text, akan menghasilkan record yang nilai didalamnya tidak terdapat text OPI.
Not 2Digunakan untuk field bertype number, akan menghasilkan record yang nilainya selain 2.
Not T*Digunakan untuk field bertype text, akan menghasilkan record yang nilainya tidak diawali dengan huruf T (ANSI-89), misalnya Tahu, Tempe, dan lain-lain.
Not T%Digunakan untuk field bertype text, akan menghasilkan record yang nilainya tidak diawali dengan huruf T (ANSI-92), misalnya Tahu, Tempe, dan lain-lain.

3.      IN criteria, yaitu criteria yang menghasilkan record yang nilainya terdapat di salah satu criteria yang ditentukan. Contoh:
Expression Fungsi
In(IND, JPN)Digunakan untuk field bertype text, akan menghasilkan record yang nilainya sama dengan IND atau JPN.
4.      Text, partial, and matching values criteria. Yaitu criteria yang diaplikasikan khusus untuk data type text dan dapat digunakan untuk mencari sebagian atau keseluruhan data. Semua contoh dibawah ini memperlihatkan criteria yang digunakan hanya untuk field bertype text:
Expression Fungsi
JKTAkan menghasilkan record yang nilainya sama dengan text JKT.
JKT Or BKSAkan menghasilkan record yang nilainya sama dengan JKT atau BKS.
>=NAkan menghasilkan record yang nilainya lebih besar atau sama dengan N.
Like S* Akan menghasilkan record yang nilainya diawali dengan huruf S, seperti Sofyan, Syamsudin, dan lain-lain (ANSI-89).
Like S% Akan menghasilkan record yang nilainya diawali dengan text S, seperti Sofyan, Syamsudin, dan lain-lain (ANSI-92).
5.      Expression criteria, yaitu criteria yang menggunakan fungsi (function) didalamnya. Contoh:
Expression Fungsi
Right([NamaField], 2) = 99Menambahkan expression berupa fungsi RIGHT pada criteria. RIGHT digunakan untuk mengambil text dari kanan sebanyak nilai karakter yang ditentukan (pada contoh ini 2 karakter). Menggunakan contoh criteria ini akan menghasilkan record yang nilai akhirnya (sebanyak 2 karakter) sama dengan text 99
Len([NamaField]) > Val(30)LEN digunakan untuk mengambil jumlah karakter pada suatu text. Contoh, LEN(OPI) = 3. Adapun VAL digunakan untuk mengconversi text menjadi number. contoh criteria ini akan menghasilkan record yang jumlah karakternya lebih besar dari 30 karakter.
Date()Digunakan untuk field bertype tanggal, akan menghasilkan record yang nilainya sama dengan tanggal hari ini.
6.      IS NULL criteria, yaitu criteria yang digunakan untuk menghasilkan record berdasarkan ada tidaknya nilai pada field tersebut. Contoh:
Expression Fungsi
Is NullAkan menghasilkan record yang kosong, tanpa nilai sedikitpun (Null atau blank)
Is Not Null Akan menghasilkan record yang tidak kosong (terdapat nilainya).
Sama fungsinya dengan null. Criteria ini digunakan khusus untuk data type text kosong yang terdapat spasi.
7.      Boolean criteria, yaitu criteria yang digunakan khusus pada field dengan data type boolean (Yes/No). Ciri utama criteria jenis ini adalah menggunakan salah satu pasangan kata dari True atau False, -1 atau 0, dan Yes atau No didalam criterianya. Contoh:
Expression Fungsi
-1 Akan menghasilkan record yang nilainya True atau Yes.
0 Akan menghasilkan record yang nilainya False atau No.
8.      Subquery criteria, yaitu criteria yang menggunakan kode SQL yang mengambil nilai criteria dari table atau query lainnya didalam criterianya. Contoh:
ExpressionFungsi
(SELECT [UnitPrice] FROM [Products] WHERE [ProductName] = Aniseed Syrup)Akan menghasilkan record yang nilainya sama dengan field UnitPrice pada table Products, dimana UnitPrice yang diambil khusus untuk ProductName Aniseed Syrup saja.
> (SELECT AVG([UnitPrice]) FROM [Products])Akan menghasilkan record yang nilainya lebih besar dari nilai rata-rata pada field UnitPrice table Products.
> ALL (SELECT [Salary] FROM [Employees] WHERE ([Title] LIKE Manager) OR ([Title] LIKE Vice President))Akan menghasilkan record yang nilainya lebih besar dari seluruh nilai field Salary pada table Employees, dimana data salary yang diambil khusus untuk Title Manager dan Vice President saja.
> ALL (SELECT AVG([UnitPrice] * [Quantity]) FROM [Order Details])Akan menghasilkan record yang nilainya lebih besar dari seluruh nilai rata-rata field UnitPrice dikali field Quantity pada table Order Details.

Referensi: Daniel Wijaya

Senin, 23 November 2015

SKK batu akik



PENAMBANGANGAN BATU AKIK BERDASARKAN SKK ( SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA)

      Saat ini batu akik sangat digemari oleh orang-orang di Indonesia maupun luar Indonesia. Karena keindahan yang disuguhkan oleh batu akik tersebut. Bahkan ada yang sampai bernilai puluhan juta rupiah. Namun tanpa kita sadari dibalik keindahan batu akik tersebut ada banyak bahaya yang mengancam para penambang batu akik karena tidak terpenuhinya syarat syarat keselamatan kerja pada pengrajin batu akik


      Melakukan penambangan batu akik sangatlah berbeda dengan melakukan penambangan logam mulia (emas ) yang bisa di deteksi dengan metal detektor, menambang batu akik ini di gali hanya berdadarkan perkiraan saja. Alat yang di gunakan untuk peralatan menambang batu akik ini sudah ada yang menggunakan alat modern tetapi kalau di Indonesia sendiri alat yang di gunakan masih menggunakan alat alat tradisional dan seadanya dan masih belum sesuai standart dan kurang menjamin keselamatan dari penambang. Mereka para penambang batu akik secara tradisional melakukan penggalian lubang hanya menggunakan secop, linggis, cangkul tanpa menggunalan alat yang bisa menjamin keselamatan kerja mereka. 

TANGGAPAN 

       Kecelakaan kerja adalah kecelakaan atau penyakit yang diderita oleh seseorang akibat melakukan suatu pekerjaan atau ditimbulkkan oleh lingkungan. Banyak kecelakaan kerja yang mungkin saja terjadi dalam penambangan batu akik, misalnya saja penghirupan gas beracun, penyakit jantung karena terlalu sering menghisap debu pada lobang yang telh dibuat untuk mendapatkan batu akik, ambreknya tanah bagian atas karena tanah bagian tengahnya sudah bolong dan bisa saya menimpa pekerja yang sedang bekerja didalamnya .

Berikut video dan foto kegiatan penambangan batu akik :
https://www.youtube.com/watch?v=8AwQOYWPnj0
 REFERENSI :
1.       Fakta, penambangan batu kalimaya akan mulai di lindungi - batu akik kalimaya, (online) , (http://www.batuakikkalimaya.com/fakta-pertambangan-batu-kalimaya-akan-mulai-dilindungi/) di akses tanggal 23 November 2015.

Jumat, 25 September 2015



3 PROFIL ORANG SUKSES KARNA WIRAUSAHA
1.Hj. HARFANA ALWI
Hj. Harfana Alwi atau akrab dipanggil dengan Anha ini merupakan seorang pengusaha sukses asal Kota Bone Sulawesi Selatan dengan Nama Perusahaannya yaitu PT Harfana Halim Indah. Anha ini, lahir di Watampone Kabupaten Bone pada Tanggal 26 September 1990, merupakan anak pertama dari 3 (tiga) bersaudara. Ia termasuk seorang anak yang lahir dari keluarga yang berada, ia memiliki banyak skali skill (kemampuan) dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang kewirausahaan. Sekarang ini, Anha sedang menempuh pendidikannya di Jurusan Kedokteran Umum Universitas Hasanuddin, dibalik kesibukannya tersebut, Ia juga merupakan Pimpinan Utama (Direktur) dari Perusahannya tersebut.
 Perusahaan PT Harfana Halim Indah yang dikelola oleh Harfana ini asal mulanya, ditangani oleh Ayahnya (H.Muhammad Alwi), ia hanya melanjutkan perjuangan dan cita-cita Ayahnya. Usaha ini mempunyai sejarah sebagai Berikut: Usaha ini sebelumnya dibangun oleh Ayah dari Sdri. HJ.Harfana Alwi yaitu H.Muhammad. Alwi yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang gigi. Ia memulai usahanya dengan mengumpulkan modal sedikit demi sedikit ke dalam tabungannya yaitu BRI hingga mencukupi untuk meraih impiannya tersebut. Modal tersebut dikumpulkannya dari usahanya sebagai tukang gigi, dan modal tambahan yang diberikan dari kakek Sdrii HJ.Harfana Alwi yang bekerja sebagai petani. Usaha ini pada awalnya berkembang dengan sangat lambat disebabkan oleh factor modal, namun dengan adanya peminjaman kredit pada Bank, maka usaha ini terus mengalami perkembangan. 
Setelah HJ.Harfana Alwi  berusia 17 tahun, ayahnya mewariskan atau memindahtangankan seluruhnya usaha ini kepadanya. Sehingga ia merasa pada usia tersebut sebagai usia yang menuntunnya untuk menjadi seorang wirausaha dari usaha yang dicetuskan oleh Ayahnya. Selama berada di tangan HJ.Harfana Alwi, usaha ini terus menerus mengalami perkembangan pesat, ia melakukan sedikit perubahan-perubahan pada organisasi usaha ini, dimana perubahan ini memberikan manfaat yang sangat besar bagi calon pembelinya.
          Yang menjadi trik utama dalam usaha Real Estate ini adalah, mencari lokasi atau sasaran pembangunan yang kurang persaingan dalam lokasi tersebut. Seperti di daerah perkotaan yang padat penduduk, namun kurang persaingan pada lokasi tersebut. Dalam usaha ini, dilakukan di daerah Bone, Bombana, dan Palopo. Maka dari hal tersebut, sehingga lahirlah suatu perusahaan yang besar, yang dikelolah oleh tangan-tangan yang terampil pada bidangnya masing-masing.

Berikut ini adalah sekilas tentang Perusahaan PT Harfana Halim Indah:
Jenis Usaha : Real Estate “Pengadaan Jual Beli Rumah dalam lingkungan suatu Perumahan”
Tanggal Berdiri  : Tahun 1985
Tempat Berdiri  : Watampone, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan
Modal awal: Rp. 500.000,-
Sumber Modal          :Tabungan Sendiri (dari Usaha-usaha sebelumnya seperti Usaha Sebagai Tukang Gigi dan tambahan dari orang Tua)
Omset: Rp. 2.000.000.000,-/Bulan
Lokasi Usaha: Tersebar di berbagai Provinsi di Pulau Sulawesi seperti Sulawesi Selatan pada umumnya, Sulawei tenggara, dan Sulawesi Tengara.

Pusat/Kantor Lokasi Usaha:
1.         Jalan Sambaloge Baru Watampone, Kabupaten Bone.
2.         Jalan Poros Palopo-Belopa, Kabupaten Palopo.
3.         Bombana, Sulawesi Tenggara
Nama-nama Perumahan:
1.         BTN Harfana halim Indah Permai
2.         BTN Harfana halim Indah Lestari
3.         BTN Alam Indah Permai
4.         BTN Permata Biru Indah Permai
5.         BTN Bone Biru Indah Permai
6.         Perumnas Tibojong Indah Permai
7.         Taman Anggrek Indah Permai
8.         Bombana Indah Permai
9.         BTN Bombana Harfana Indah Permai
10.       Palopo Harfana Indah Permai

  
2.Chairul Tanjung
Chairul Tanjung (lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 50 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group. Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega.
Karier dan kehidupan
Chairul dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang cukup berada. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba di zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen yang sempit.
Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada 1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus 1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.
 Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.
        Selepas kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri. Kepiawaiannya membangun jaringan dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega.
        Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti). Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.
          Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar.
           Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam .
Berikut selengkapnya latar belakang pendidikan seorang Chairul Tanjung.
Ø  SD Van Lith, Jakarta (1975)
Ø  SMP Van Lith, Jakarta (1978)
Ø  SMA Negeri I Boedi oetomo, Jakarta (1981)
Ø  Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987) Executive IPPM (MBA; 1993)

3.Jakob Oetama
            Dr (HC) Jakob Oetama (lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931; umur 81 tahun), adalah wartawan dan salah satu pendiri Surat Kabar Kompas. Saat ini ia merupakan Presiden Direktur Kelompok Kompas-Gramedia, Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN.
            Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Setelah lulus SMA (Seminari) di Yogyakarta, ia mengajar di SMP Mardiyuwana (Cipanas, Jawa Barat) dan SMP Van Lith Jakarta. Tahun 1955, ia menjadi redaktur mingguan Penabur di Jakarta.
Jakob kemudian melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Publisistik Jakarta dan Fakultas Sosial Politik UGM Yogyakarta.
Karir jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari tahun 1963 bersama P.K. Ojong, yang mungkin diilhami majalah Reader's Digest dari Amerika. Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jacob mendirikan harian Kompas yang dikelolanya hingga kini. Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.
Pendidikan
·         SD, Yogyakarta (1945)
·         SMA Seminari, Yogyakarta (1951)
·         Sekolah Guru Jurusan B-1 Ilmu Sejarah, Jakarta (1956)
·         Perguruan Tinggi Publisistik, Jakarta (1959) Jurusan Publisistik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada (1961)

Pengalaman Bekerja
Ø  Guru SMP Mardijuwana, Cipanas (1952-1953)
Ø  Guru Sekolah Guru Bantu (SGB), Bogor (1953-1954)
Ø  Guru SMP Van Lith, Jakarta (1954-1956)
Ø  Redaktur Mingguan Penabur (1956-1963)
Ø  Ketua Editor majalah bulanan Intisari
Ø  Ketua Editor harian Kompas
Ø  Pemimpin Umum/Redaksi Kompas
Ø  Presiden Direktur Kompas Gramedia
Ø  Presiden Komisaris Kompas Gramedia
Karya Tulis
·         Kedudukan dan Fungsi Pers dalam Sistem Demokrasi Terpimpin (skripsi di Fisipol UGM tahun 1962)
·         Dunia Usaha dan Etika Bisnis (Penerbit Buku Kompas, 2001)
·         Berpikir Ulang tentang Keindonesiaan (Penerbit Buku Kompas, 2002).
·         Bersyukur dan Menggugat Diri (Penerbit Buku Kompas, 2009)
Keanggotaan Organisasi
Ø  Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
Ø  Anggota DPR Utusan Golongan Pers
Ø  Pendiri dan Anggota Dewan Kantor Berita Nasional Indonesia
Ø  Anggota Dewan Penasihat PWI
Ø  Anggota Dewan Federation Internationale Des Editeurs De Journaux (FIEJ)
Ø  Anggota Asosiasi International Alumni Pusat Timur Barat Honolulu, Hawai, Amerika Serikat
Ø  Ketua Bidang Organisasi dan Manajemen Serikat Penerbit Surat Kabar.
Ø  Jakob Oetama telah banyak berbagi pengalaman untuk para wirausahawan yang ada di tanah air, sehingga banyak orang yang sukses karena mengadopsi semangat perjuangan beliau. 
PROFIL ORANG SUKSES KARENA BEKERJA
1.       Dahlan Iskan
Lahir di Magetan pada tanggal 17 Agustus 1951. Saat ini (2012) adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Kabinet indonesia Bersatu di bawah pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Sejak 19 Oktober 2011 lalu, Dahlan Iskan resmi menjabat, menggantikan Mustafa Abubakar.

Seperti judul sebuah artikel terbitan Kompas.com, Dahlan Iskan, Anak Miskin yang jadi Menteri, Dahlan Iskan menghabiskan masa kecilnya di sebuah pedesaan. Pada saat itu, hidupnya serba kekurangan. Orang tua Dahlan Iskan bahkan tidak mengingat kapan Dahlan Iskan lahir, sehingga dia sendiri memilih tanggal kelahirannya, yaitu 17 Agustus 1951, sesuai dengan Hari Kemerdekaan RI, agar mudah diingat.

Sebelum dikenal sebagai sosok penting bagi perkembangan Indonesia saat ini, Dahlan Iskan adalah seorang reporter surat kabar di Samarinda, Kalimantan Selatan. Satu tahun kemudian, 1976, Dahlan Iskan beralih profesi menjadi seorang wartawan majalah Tempo. Karirnya berkembang dengan baik, sehingga pada tahun 1982, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pimpinan surat kabar Jawa Pos hingga sekarang (2012).

Dahlan Iskan merupakan seorang sosok penting dalam revitalisasi Jawa Pos. Pada saat itu, Jawa Pos yang dapat dikatakan hampir mati mampu berkembang dan mencapai oplah hingga 300.000 dari 6.000 eksemplar dalam kurun waktu lima tahun. Lima tahun kemudian, terbentuklah Jawa Pos News Network (JPNN) yang menaungi 134 surat kabar, tabloid, dan majalah. Selain itu, JPNN juga memiliki 40 jaringan percetakan di seluruh Indonesia. Kemudian pada tahun 1997, Dahlan Iskan mendirikan Graha Pena di Surabaya.

Selain jurnalistik, Dahlan Iskan juga mendirikan stasiun televisi lokal JTV (Jawa Timur TV) di Surabaya pada tahun 2002. Stasiun TV serupa didirikan di Batam dan di Riau dengan nama BatamTV dan RiauTV.

Pada awal 2009, Dahlan Iskan mulai mengembangkan karirnya dengan menjabat sebagai komisaris PR Fangbian Iskan Corporindo (FIC). Perusahaan tersebut membangun Sambungan Komunikasi Kabel laut (SKKL) antara Surabaya dan Hong Kong dengan panjang serat optik 4.300 kilometer.

Selain sambungan komunikasi, Dahlan Iskan juga memiliki banyak rencana cemerlang untuk sambungan listrik. Sejak akhir tahun 2009, Dahlan Iskan memimpin PLN. Dia menggantikan Fahmi Mochtar sebagai Direktur Utama PLN yang sebelumnya menuai kritikan pedas akibat seringnya lampu mati di daerah Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, Dahlan Iskan mencanangkan gebrakan bebas byar pet dalam 6 bulan untuk seluruh wilayah Indonesia. Lalu, dia juga mencanangkan gerakan sehari sejuta sambungan. Setelah itu, dia merencanakan pembangunan PLTS untuk 100 pulau di Indonesia Bagian Timur untuk daerah Pulau Banda, Manado, Derawan, Wakatobi, dan Citrawangan. Selain itu, Dahlan Iskan juga merupakan presiden direktur PT Cahaya Fajar Kaltim dan PT prima Electric Power di Surabaya; perusahaan pembangkit listrik swasta.

Prestasi Dahlan Iskan dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam listrik, tentunya, mendapatkan respon positif dari pemerintah. Pada 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan terpilih sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggantikan Mustafa Abubakar yang sakit. Pada saat itu bisa dibilang Dahlan Iskan berat untuk menerima tawaran tersebut karena dia sedang berada di puncak semangat untuk memperbarui sistem PLN. Dalam karirnya sebagai Menteri BUMN, target awal Dahlan Iskan adalah menyusutkan jumlah BUMN dalam program rekstrukturisasi aset negara. Rencana tersebut menunggu persetujuan Menteri Keuangan.

Selain profesi tersebut, Dahlan Iskan adalah seorang penulis. Dia menulis "Ganti Hati" pada tahun 2008 silam, berdasarkan pengalamannya cangkok hati di Tiongkok.

Pada Desember 2012, Dahlan memperkenalkan secara resmi mobil sport listrik buatan anak bangsa Tucuxi   di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan. Pembuatan mobil listrik, baik yang berkonsep citycar maupun Tucuxi, merupakan proyek pribadinya. Meski masih menjadi proyek pribadi, ke depan pemerintah menginginkan agar mobil listrik bisa diproduksi secara massal dan bisa menjadi mobil nasional di masa mendatang.
Namun sayang, saat menjajal mobil listrik yang dikemudikan Dahlan Iskan dan mekaniknya Ricky itu mengalami kecelakaan di Magetan setelah mengalami masalah pada rem pada 5 Januari 2013. Beruntung keduanya tidak mengalami cedera berarti.

Pada 8 Juli 2013, Dahlan menerima gelar honoris causa di bidang komunikasi dan penyiaran Islam dari IAIN Walisongo Semarang. Rektor IAIN Walisongo Semarang menilai Dahlan sebagai sosok inspiratif, akademisi, pengambil kebijakan dan implementor program. Walau tidak menyelesaikan pendidikan di IAIN tapi bisa sukses di bidang usaha dan pemerintahan.

Dahlan mengiukuti konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Namun dia berjanji tidak akan menggunakan Grup Jawa Pos untuk kepentingannya di konvensi.Dia akan menjaga profesionalitas medianya dalam pemberitaan konvensi.

Last update 1 September  2013 pukul 18:04
Riset dan Analisa oleh Nastiti Primadyastuti
PENDIDIKAN
  • SDN Desa Bukur, Jiwan, Madiun
  • Madrasah Tsanawiyah Pesantren Saibul Muttaqin, Magetan
  • Madrasah Aliyaj Pesantren Sabibul Muttaqin, Magetan
  • Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Samarinda (tidak tamat)
KARIR
  • 2011, Menteri Badan Usaha Milik Negara
  • 2009, Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara 
  • 2009, Dahlan sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC) 
  • 2002, Mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya 
  • 1982, Pimpinan surat kabar Jawa Pos 
  • 1976, Wartawan majalah Tempo.  
PENGHARGAAN
  • Penghargaan dari Charta Politika Award III dalam kategori sebagai pimpinan kementerian paling berpengaruh selama tahun 2011
  • “Inspiring Leader” Award dari harian Seputar Indonesia (Koran Sindo)
  • Soegeng Sarjadi Award
2. BUYA HAMKA ( 1908 M – 1981 M )
A. PROFIL
Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan julukan Hamka, yakni singkatan namanya, (lahir di Maninjau, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun)[1] adalah sastrawan Indonesia, sekaligus ulama, ahli filsafat, dan aktivis politik.[2] Ia baru dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia setelah dikeluarkannya Keppres No. 113/TK/Tahun 2011 pada tanggal 9 November 2011.
Hamka merupakan salah satu orang Indonesia yang paling banyak menulis dan menerbitkan buku. Oleh karenanya ia dijuluki sebagai Hamzah Fansuri di era modern.[3] Belakangan ia diberikan sebutan Buya, yaitu panggilan untuk orang Minangkabau yang berasal dari kata abi atau abuya dalam bahasa Arab yang berarti ayahku atau seseorang yang dihormati.
Ayahnya adalah Haji Abdul Karim bin Amrullah, pendiri Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Sementara ibunya adalah Siti Shafiyah Tanjung. Dalam silsilah Minangkabau, ia berasal dari suku Tanjung, sebagaimana suku ibunya.


B..Jejak Intelektual
Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka, bangunannya merupakan rumah tempat Hamka dilahirkan. Hamka merupakan cucu dari Tuanku Kisai mendapat pendidikan rendah pada usia 7 tahun di Sekolah Dasar Maninjau selama dua tahun. Ketika usianya mencapai 10 tahun, ayahnya mendirikan Sumatera Thawalib di Padang Panjang. Di situ Hamka kemudian mempelajari agama dan mendalami bahasa Arab, salah satu pelajaran yang paling disukainya.[4] Melalui sebuah perpustakaan yang dimiliki oleh salah seorang gurunya, Engku Dt. Sinaro, bersama dengan Engku Zainuddin, Hamka diizinkan untuk membaca buku-buku yang ada diperpustakaan tersebut, baik buku agama maupun sastra.
Hamka mulai meninggalkan kampung halamannya untuk menuntut ilmu di Pulau Jawa, sekaligus ingin mengunjungi kakak iparnya, Ahmad Rasyid Sutan Mansur yang tinggal di Pekalongan, Jawa Tengah. Untuk itu, Hamka kemudian ditumpangkan dengan Marah Intan, seorang saudagar Minangkabau yang hendak ke Yogyakarta. Sesampainya di Yogyakarta, ia tidak langsung ke Pekalongan. Untuk sementara waktu, ia tinggal bersama adik ayahnya, Ja’far Amrullah di kelurahan Ngampilan, Yogyakarta. Barulah pada tahun 1925, ia berangkat ke Pekalongan, dan tinggal selama enam bulan bersama iparnya, Ahmad Rasyid Sutan Mansur.[5]
Pada tahun 1927, Hamka berangkat ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Sekembalinya dari Mekkah, dalam suatu rapat adat niniak mamak nagari Sungai Batang, kabupaten Agam, Engku Datuk Rajo Endah Nan Tuo, memaklumkan Hamka dengan gelar Datuk Indomo, yang merupakan gelar pusaka turun temurun dalam suku Tanjung. Pada tahun 1950, Hamka kembali ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji yang kedua kalinya.
Pada tanggal 5 April 1929, Hamka dinikahkan dengan Siti Raham binti Endah Sutan, yang merupakan anak dari salah satu saudara laki-laki ibunya. Dari perkawinannya dengan Siti Raham, ia dikaruniai 11 orang anak. Mereka antara lain Hisyam, Zaky, Rusydi, Fakhri, Azizah, Irfan, Aliyah, Fathiyah, Hilmi, Afif, dan Syakib. Setelah istrinya meninggal dunia, satu setengah tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1973, ia menikah lagi dengan seorang perempuan bernama Hj. Siti Khadijah. Menjelang akhir hayatnya ia mengangkat Jusuf Hamka, seorang muallaf, peranakan Tionghoa-Indonesia sebagai anak.[6]
C..Karier
Hamka mula-mula bekerja sebagai guru agama di Padang Panjang pada tahun 1927. Kemudian ia mendirikan cabang Muhammadiyah di Padang Panjang dan mengetuai cabang Muhammadiyah tersebut pada tahun 1928. Pada tahun 1931, ia diundang ke Bengkalis untuk kembali mendirikan cabang Muhammadiyah. Dari sana ia melanjutkan perjalanan ke Bagansiapiapi, Labuhan Bilik, Medan, dan Tebing Tinggi, sebagai mubaligh Muhammadiyah. Pada tahun 1932 ia dipercayai oleh pimpinan Muhammadiyah sebagai mubaligh ke Makassar, Sulawesi Selatan.[7] Ketika di Makassar, sambil melaksanakan tugasnya sebagai seorang mubaligh Muhammadiyah, ia memanfaatkan masa baktinya dengan sebaik-baiknya, terutama dalam mengembangkan lebih jauh minat sejarahnya. Ia mencoba melacak beberapa manuskrip sejarawan muslim lokal. Bahkan ia menjadi peneliti pribumi pertama yang mengungkap secara luas riwayat ulama besar Sulawesi Selatan, Syeikh Muhammad Yusuf al-Makassari. Bukan itu saja, ketika di Makassar ia juga mencoba menerbitkan majalah pengetahuan Islam yang terbit sekali sebulan. Majalah tersebut diberi nama "al-Mahdi".[8]
Pada tahun 1934, Hamka meninggalkan Makassar dan kembali ke Padang Panjang, kemudian berangkat ke Medan. Di Medan—bersama M. Yunan Nasution—ia mendapat tawaran dari Haji Asbiran Ya'kub, dan Mohammad Rasami (mantan sekretaris Muhammadiyah Bengkalis) untuk memimpin majalah mingguan Pedoman Masyarakat.[9] Pada majalah ini untuk pertama kali ia memperkenalkan nama pena Hamka,[10] melalui rubrik Tasawuf modern, tulisannya telah mengikat hati para pembacanya, baik masyarakat awam maupun kaum intelektual, untuk senantiasa menantikan dan membaca setiap terbitan Pedoman Masyarakat. Pemikiran cerdas yang dituangkannya di Pedoman Masyarakat merupakan alat yang sangat banyak menjadi tali penghubung antara dirinya dengan kaum intelektual lainnya, seperti Natsir, Hatta, Agus Salim, dan Muhammad Isa Anshary.
Pada tahun 1945 Hamka kembali ke Padang Panjang. Sesampainya di Padang Panjang, ia dipercayakan untuk memimpin Kulliyatul Muballighin dan menyalurkan kemampuan jurnalistiknya dengan menghasilkan beberapa karya tulis. Di antaranya: Negara Islam, Islam dan Demokrasi, Revolusi Pikiran, Revolusi Agama, Adat Minangkabau Menghadapi Revolusi, dan Dari Lembah Cita-Cita. Pada tahun 1949, Hamka memutuskan untuk meninggalkan Padang Panjang menuju Jakarta. Di Jakarta, ia menekuni dunia jurnalistik dengan menjadi koresponden majalah Pemandangan dan Harian Merdeka. Pada tahun 1950, setalah menunaikan ibadah haji untuk kedua kalinya, Hamka melakukan kunjungan ke beberapa negara Arab. Di sana, ia dapat bertemu langsung dengan Thaha Husein dan Fikri Abadah. Sepulangnya dari kunjungan tersebut, ia mengarang beberapa buku roman. Di antaranya Mandi Cahaya di Tanah Suci, Di Lembah Sungai Nil, dan Di Tepi Sungai Dajlah. Ia kemudian mengarang karya otobiografinya, Kenang-Kenangan Hidup pada tahun 1951,[11] dan pada tahun 1952 ia mengunjungi Amerika Serikat atas undangan pemerintah setempat.[12]
C..Politik
Hamka juga aktif di kancah politik melalui Masyumi.[13] Pada Pemilu 1955, Hamka terpilih menjadi anggota konstituante mewakili Jawa Tengah. Akan tetapi pengangkatan tersebut ditolak karena merasa tempat tersebut tidak sesuai baginya. Atas desakan kakak iparnya, Ahmad Rasyid Sutan Mansur, akhirnya Hamka menerima untuk diangkat menjadi anggota konstituante. Sikapnya yang konsisten terhadap agama, menyebabkannya acapkali berhadapan dengan berbagai rintangan, terutama terhadap beberapa kebijakan pemerintah. Keteguhan sikapnya ini membuatnya dipenjarakan oleh Soekarno dari tahun 1964 sampai 1966. Pada awalnya, Hamka diasingkan ke Sukabumi, kemudian ke Puncak, Megamendung, dan terakhir dirawat di rumah sakit Persahabatan Rawamangun, sebagai tawanan. Di dalam penjara ia mulai menulis Tafsir al-Azhar yang merupakan karya ilmiah terbesarnya.[14]
Pada tahun 1977, Hamka dipilih sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia yang pertama. Semasa jabatannya, Hamka mengeluarkan fatwa yang bersisi penolakan terhadap kebijakan pemerintah yang akan memberlakukan RUU Perkawinan tahun 1973, dan mengecam kebijakan diperbolehkannya merayakan Natal bersama umat Nasrani. Meskipun pemerintah mendesaknya untuk menarik kembali fatwanya tersebut dengan diiringi berbagai ancaman, Hamka tetap teguh dengan pendiriannya.[15] Akan tetapi, pada tanggal 24 Juli 1981, Hamka memutuskan untuk melepaskan jabatannya sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia, karena fatwanya yang tidak kunjung dipedulikan oleh pemerintah Indonesia.[16]
D..Sastrawan
Hamka juga merupakan seorang wartawan, penulis, editor, dan penerbit. Sejak tahun 1920-an, Hamka menjadi wartawan beberapa buah surat kabar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah. Pada tahun 1928, ia menjadi editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada tahun 1932, ia menjadi editor dan menerbitkan majalah al-Mahdi di Makassar. Hamka juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat, dan Gema Islam.[17]
Hamka adalah seorang otodidak dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam maupun Barat. Dengan kemahiran bahasa Arabnya yang tinggi, ia dapat menyelidiki karya ulama dan pujangga besar di Timur Tengah seperti Zaki Mubarak, Jurji Zaidan, Abbas al-Aqqad, Mustafa al-Manfaluti, dan Hussain Haikal. Melalui bahasa Arab juga, ia meneliti karya sarjana Perancis, Inggris dan Jerman seperti Albert Camus, William James, Sigmund Freud, Arnold Toynbee, Jean Paul Sartre, Karl Marx, dan Pierre Loti.
Hamka juga banyak menghasilkan karya ilmiah Islam dan karya lain seperti novel dan cerpen. Pada tahun 1928, Hamka menulis buku romannya yang pertama dalam bahasa Minang dengan judul Si Sabariah. Kemudian, ia juga menulis buku-buku lain, baik yang berbentuk roman, sejarah, biografi dan otobiografi, sosial kemasyarakatan, pemikiran dan pendidikan, teologi, tasawuf, tafsir, dan fiqih. Karya ilmiah terbesarnya adalah Tafsir al-Azhar. Di antara novel-novelnya seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka'bah, dan Merantau ke Deli juga menjadi perhatian umum dan menjadi buku teks sastra di Malaysia dan Singapura. Beberapa penghargaan dan anugerah juga ia terima, baik peringkat nasional maupun internasional.
Pada tahun 1959, Hamka mendapat anugerah gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas al-Azhar, Cairo. atas jasa-jasanya dalam penyiaran agama Islam dengan menggunakan bahasa Melayu. Kemudian pada 6 Juni 1974, kembali ia memperoleh gelar kehormatan tersebut dari Universitas Nasional Malaysia pada bidang kesusasteraan, serta gelar Profesor dari Universitas Prof. Dr. Moestopo.[18]
E..Karya-Karya
\Keistimewaan Pak Hamka ialah kebolehannya menulis novel dan menghasilkan kitab-kitab agama yang terkenal. Berikut buku karangan tersebut:
1)      Kenang-Kenangan Hidup, 4 Jilid, Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
2)      Ayahku (Riwayat Hidup Dr. H. Abdul Karim Amrullah dan Perjuangannya), Jakarta: Pustaka Wijaya, 1958.
3)      Khatib al-Ummah, 3 Jilid, Padang Panjang, 1925.
4)      Islam dan Adat, Padang Panjang: Anwar Rasyid, 1929.
5)      Kepentingan Melakukan Tabligh, Padang Panjang: Anwar Rasyid, 1929.
6)      Majalah Tentera, 4 nomor, Makassar, 1932.
\7)      Majalah al-Mahdi, 9 nomor, Makassar, 1932.
8)      Bohong di Dunia, cet. 1, Medan: Cerdas, 1939.
9)      Agama dan Perempuan, Medan: Cerdas, 1939.
10)  Pedoman Mubaligh Islam, cet. 1, Medan: Bukhandel Islamiah, 1941.
11)  Majalah Semangat Islam, 1943.
12)  Majalah Menara, Padang Panjang, 1946.
13)  Hikmat Isra’ Mi’raj, 1946 (tempat dan penerbit tidak diketahui).
14)  Negara Islam, 1946 (tempat dan penerbit tidak diketahui),
15)  Islam dan Demokrasi, 1946 (tempat dan penerbit tidak diketahui),
16)  Revolusi Fikiran, 1946 (tempat dan penerbit tidak diketahui),
17)  Dibandingkan Ombak Masyarakat, 1946 (tempat dan penerbit tidak diketahui),
18)  Muhammadiyah Melalui Tiga Zaman, Padang Panjang: Anwar Rasyid, 1946.
19)  Revolusi Agama, Padang Panjang: Anwar Rasyid, 1946.
20)  Sesudah Naskah Renville, 1947 (tempat dan penerbit tidak diketahui).
21)  Tinjauan Islam Ir. Soekarno, Tebing Tinggi, 1949.
22)  Pribadi, 1950 (tempat dan penerbit tidak diketahui).
23)  Falsafah Hidup, cet. 3, Jakarta: Pustaka Panji Masyarakat, 1950.
24)  Falsafah Ideologi Islam, Jakarta: Pustaka Wijaya, 1950.
25)  Urat Tunggang Pancasila, Jakarta: Keluarga, 1951.
26)  Pelajaran Agama Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1952.
27)  K.H. A. Dahlan, Jakarta: Sinar Pujangga, 1952.
28)  Perkembangan Tashawwuf dari Abad ke Abad, cet. 3, Jakarta: Pustaka Islam, 1957.
29)  Pribadi, Jakarta: Bulan Bintang, 1959.
30)  Pandangan Hidup Muslim, Jakarta: Bulan Bintang, 1962.
31)  Lembaga Hidup, cet. 6, Jakarta: Jayamurni, 1962 (kemudian dicetak ulang di Singapur oleh Pustaka Nasional dalam dua kali cetakan, pada tahun 1995 dan 1999).
32)  1001 Tanya Jawab tentang Islam, Jakarta: CV. Hikmat, 1962.
33)  Cemburu, Jakarta: Firma Tekad, 1962.
34)  Angkatan Baru, Jakarta: Hikmat, 1962.
35)  Ekspansi Ideologi, Jakarta: Bulan Bintang, 1963.
36)  Pengaruh Muhammad Abduh di Indonesia, Jakarta: Tintamas, 1965 (awalnya merupakan naskah yang disampakannya pada orasi ilmiah sewaktu menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas al-Azhar Mesir, pada 21 Januari 1958).
37)  Sayyid Jamaluddin al-Afghani, Jakarta: Bulan Bintang, 1965.
38)  Lembaga Hikmat, cet. 4, Jakarta: Bulan Bintang, 1966.
39)  Dari Lembah Cita-Cita, cet. 4, Jakarta: Bulan Bintang, 1967.
40)  Hak-Hak Azasi Manusia Dipandang dari Segi Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1968.
41)  Gerakan Pembaruan Agama (Islam) di Minangkabau, Padang: Minang Permai, 1969.
42)  Hubungan antara Agama dengan Negara menurut Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1970.
43)  Islam, Alim Ulama dan Pembangunan, Jakarta: Pusat dakwah Islam Indonesia, 1971.
44)  Islam dan Kebatinan, Jakarta: Bulan Bintang, 1972.
45)  Mengembalikan Tasawuf ke Pangkalnya, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1973.
46)  Beberapa Tantangan terhadap Umat Islam di Masa Kini, Jakarta: Bulan Bintang, 1973.
47)  Kedudukan Perempuan dalam Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1973.
48)  Muhammadiyah di Minangkabau, Jakarta: Nurul Islam, 1974.
49)  Tanya Jawab Islam, Jilid I dan II cet. 2, Jakarta: Bulan Bintang, 1975.
50)  Studi Islam, Aqidah, Syari’ah, Ibadah, Jakarta: Yayasan Nurul Iman, 1976.
51)  Perkembangan Kebatinan di Indonesia, Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1976.
52)  Tasawuf, Perkembangan dan Pemurniannya, cet. 8, Jakarta: Yayasan Nurul Islam, 1980.
53)  Ghirah dan Tantangan Terhadap Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.
54)  Kebudayaan Islam di Indonesia, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.
55)  Lembaga Budi, cet. 7, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983.
56)  Tasawuf Modern, cet. 9, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1983.
57)  Doktrin Islam yang Menimbulkan Kemerdekaan dan Keberanian, Jakarta: Yayasan Idayu, 1983.
58)  Islam: Revolusi Ideologi dan Keadilan Sosial, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984.
59)  Iman dan Amal Shaleh, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984.
60)  Renungan Tasawuf, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1985.
61)  Filsafat Ketuhanan, cet. 2, Surabaya: Karunia, 1985.
62)  Keadilan Sosial dalam Islam, Jakarta: Pustaka Antara, 1985.
63)  Tafsir al-Azhar, Juz I sampai Juz XXX, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1986.
64)  Prinsip-prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1990.
65)  Tuntunan Puasa, Tarawih, dan Idul Fitri, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1995.
66)  Adat Minangkabau Menghadapi Revolusi, Jakarta: Tekad, 1963.
67)  Islam dan Adat Minangkabau, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984.
68)  Mengembara di Lembah Nil, Jakarta: NV. Gapura, 1951.
69)  Di Tepi Sungai Dajlah, Jakarta: Tintamas, 1953.
70)  Mandi Cahaya di Tanah Suci, Jakarta: Tintamas, 1953.
71)  Empat Bulan di Amerika, 2 Jilid, Jakarta: Tintamas, 1954.
72)  Merantau ke Deli, cet. 7, Jakarta: Bulan Bintang, 1977 (ditulis pada tahun 1939).
73)  Si Sabariah (roman dalam bahasa Minangkabau), Padang Panjang: 1926.
74)  Laila Majnun, Jakarta: Balai Pustaka, 1932.
75)  Salahnya Sendiri, Medan: Cerdas, 1939.
76)  Keadilan Ilahi, Medan: Cerdas, 1940.
77)  Angkatan Baru, Medan: Cerdas, 1949.
78)  Cahaya Baru, Jakarta: Pustaka Nasional, 1950.
79)  Menunggu Beduk Berbunyi, Jakarta: Firma Pustaka Antara, 1950.
80)  Terusir, Jakarta: Firma Pustaka Antara, 1950.
81)  Di Dalam Lembah Kehidupan (kumpulan cerpen), Jakarta: Balai Pustaka, 1958.
82)  Di Bawah Lindungan Ka'bah, cet. 7, Jakarta: Balai Pustaka, 1957.
      83)  Tuan Direktur, Jakarta: Jayamurni, 1961.
84)  Dijemput Mamaknya, cet. 3, Jakarta: Mega Bookstrore, 1962.
85)  Cermin Kehidupan, Jakarta: Mega Bookstrore, 1962.
86)  Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, cet. 13, Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
87)  Pembela Islam (Tarikh Sayyidina Abubakar Shiddiq), Medan: Pustaka Nasional, 1929.
88)  Ringkasan Tarikh Ummat Islam, Medan: Pustaka Nasional,1929.
89)  Sejarah Islam di Sumatera, Medan: Pustaka Nasional, 1950.
90)  Dari Perbendaharaan Lama, Medan: M. Arbi, 1963.
91)  Antara Fakta dan Khayal Tuanku Rao, cet. 1, Jakarta: Bulan Bintang, 1974.
92)  Sejarah Umat Islam, 4 Jilid, Jakarta: Bulan Bintang, 1975.
93)  Sullam al-Wushul; Pengantar Ushul Fiqih (terjemahan karya Dr. H. Abdul Karim Amrullah),     Jakarta: Pustaka Panjimas, 1984.
94)  Margaretta Gauthier (terjemahan karya Alexandre Dumas), cet. 7, Jakarta: Bulan Bintang, 1975.[19]
Hasil tulisan beliau ini banyak memberi petunjuk dan ilham kepada para pembacanya. Malah karya-karya Almarhum Pak Hamka mampu membangkit semangat perjuangan seperti karya-karyanya dalam majalah selepas perang. Majalah Panji Masyarakat sendiri telah telah diharamkan oleh pemerintahan Sukarno dalam tahun 1960 yaitu setahun selepas penerbitannya. Bagaimanapun, majalah ini diterbitkan semula dalam pemerintahan order baru Suharto tahun 1966.
Pak Hamka pernah dipenjarakan awal tahun 1960an. Zaman pemerintahan Sukarno dan ketika komunis bermaharajalela, selain ditangkap buku-buku Almarhum ada yang dibakar. Di dalam penjara inilah, beliau melahirkan kitab Tafsir Al Azhar yang menjadi bacaan untuk umat sekarang. Penahanan batang tubuhnya dalam sangkar besi itu tidak dapat membunuh semangatnya untuk beribadah kepada Tuhannya. Penyusun pernah membaca kisah riwayat Presiden Sukarno yang penuh kontroversi itu. Dinyatakan apabila bekas Presiden itu meninggal dunia, Pak Hamka telah dijemput dan dirayu supaya mengimami sholat jenazah Sukarno. Peringkat awalnya, Almarhum agak keberatan menunaikannya kerana sikap Sukarno masa hidupnya amat dipertikaikan. Namun apabila teringat tentang sifat Allah yang Maha Pengampun untuk mengampun dosa-dosa hambaNya. Buya Hamka maju juga ke hadapan untuk mengetuai sholat jenazah itu, dikatakan saat akhir hidupnya Sukarno mulai kembali kepada fitrah mengingati penciptanya.
F..Wafatnya
Ulama istimewa ini kembali menemui Al Khaliqnya sewaktu berusia 72 tahun pada 24 Juli 1981. Almarhum mengalami serangan penyakit jantung. Dan Beliau dikebumikan di TPU tanah Kusir, Jakarta Selatan. Penyusun berharap agar paparan kisah hidup tokoh nusantara yang agung ini dapat mengimbau kembali kenangan kita terhadap Pak Hamka yang dikasihi dan kita tidak rugi apabila mengingati orang-orang yang soleh karena ia dapat mendatangkan rahmah. Rasulullah sendiri pernah bersabda: “ Sesungguhnya perbandingan ulama di bumi sepertilah bintang- bintang di langit yang boleh dijadikan panduan di dalam kegelapan di bumi dan di laut..” Golongan yang coba mengelak diri dari mendampingi ulama atau memusuhi mereka yang ikhlas untuk memandu kita di dunia ini perlulah berwaspada. Ingatlah, peringatan Allah SWT dalam Hadith Qudsi :“ Barang siapa memusuhi waliKu ( ulama), maka Aku akan mengumumkankan perang terhadapnya” ( Riwayat Al Bukhari). Beliau Adalah Tokoh Ulama Indonesia Yang dikagumi dan disegani baik oleh kawan dan lawan.[20]

3. Mario Teguh  
Profil Mario teguh
Mario teguh merupakan seorang motivator yang sangat terkenal di Indonesia. Nama asli dari Mario Teguh adalah Sis Maryono Teguh. Dia lebih kenal dengan nama Mario Teguh. Keahliannya dalam merangkai kata-kata bijak membuat daya tarik tersendiri bagi pria kelahiran Makassar ini. Mario Teguh lahir pada tanggal 5 Maret 1986. Beliau belajar di IKIP Malang untuk program S1 dengan mengambil konsentrasi dalam bidang pendidikan. Beliau lahir dari seorang ibu yang bernama Siti Maria dan seorang ayah yang bernama Gozali Teguh. Di awal karirnya setelah menyelesaikan kuliahnya, Mario Teguh mengawalinya karirnya bukan menjadi seorang entertainment melainkan menjadi seorang professional di City Bank. Sekaligus beliau menjadi Head of Manager di BIMC, Zamre Ab. Wahab.

Profil dan Biografi Mario Teguh pendidikan tidak hanya dilakukan di IKIP Malang akan tetapi media juga belajar di perguruan tinggi yang terdapat diluar negeri yaitu Sophia University yang terdapat di Tokyo. Konsentrasi yang diambil yaitu bidang International Bussines. Ternyata Mario Teguh juga bersekolah di New Trier West High Di Chicago. Pengalaman yang dimiliki memang sangatlah luas. Jadi tak heran jika dia mampu menjadi seorang yang handal saat ini.

Profil dan Biografi Mario Teguh menjadi salah satu pengisi acara yang berada di salah satu stasiun TV. Acara yang dibawakannya juga merupakan acara yang dapat memotivasi serta menginspirasi para penonton yang menyaksikannya. Acara yang dipandunya yaitu Golden Ways. Acara tersebutlah yang membawakan dirinya menjadi sangat dikenal oleh public. Cara pembawaannya yang berwibawa namun tetap santai menjadi ciri khasnya ketika membawakan acara ini. Kepopulerannya tidak lepas dari berbagai kata kata bijak yang dikeluarkannya yang membuat orang takjub mendengarnya.

Profil dan Biografi Mario Teguh mendapatkan berbagai penghargaan yang diraihnya antara lain: beliau mendapatkan penghargaan dari MURI pada tahun 2003 karena telah mengadakan sebuah seminar yang memberikan door prize sebuah mobil. Ini merupakan door prize pertama terbesar di Indonesia dalam sebuah seminar. Selain itu pada tahun 2010, Mario Teguh mendapatkan penghargaan dari surat kabar Republika sebagai tokoh perubahan pada tahun 2009. Mario Teguh membuat beberapa buku yang laris dipasaran antara lain buku yang berjudul Becoming a Star, One Million Second Chances, Life Changer dan Leadership Golden Ways.
PENGALAMAN KARIR MARIO TEGUH


  • BIMC sebagai Head of Manager, Zamre Ab. Wahab
  • Citibank Indonesia (1983–1986) sebagai Head of Sales
  • BSB Bank (1986–1989) sebagai Manager Business Development
  • Aspac Bank (1990–1994) sebagai Vice President Marketing & Organization Development
  • Exnal Corp Jakarta (1994–sekarang) sebagai CEO dan Senior Consultant
  • Spesialisasi: Business Effectiveness Consultant
PENDIDIKAN MARIO TEGUH
  • Jurusan Arsitektur New Trier West High (setingkat SMA) di Chicago, Amerika Serikat, 1975.
  • Jurusan Linguistik dan Pendidikan Bahasa Inggris, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang (S-1).
  • Jurusan International Business, Sophia University, Tokyo, Jepang.
  • Jurusan Operations Systems, Indiana University, Amerika Serikat, 1983 (MBA)
BUKU MARIO TEGUH
  • Becoming a Star (2006)
  • One Million Second Chances (2006)
  • Life Changer (2009)
  • Leadership Golden Ways (2009)
PENGHARGAAN MARIO TEGUH
  • 2010 | Satu dari 8 Tokoh Perubahan 2009 versi Republika.
  • 2010 | Museum Rekor Indonesia sebagai motivator dengan halaman penggemar Facebook terbesar di Indonesia.
  • 2003 | Museum Rekor Indonesia, MURI, sebagai penyelenggara seminar berhadiah mobil pertama di Indonesia. 



PERBANDINGAN KARAKTER ANTARA ORANG YANG SEKSES KARENA WIRAUSAHA DAN ORANG YANG SUKSES KARRENA BEKERJA
KARAKTERISTIK ORANG YANG SUKSES KARNA WIRAUSAHA
1.       Seorang wirausaha mampu menciptakan inovasi-inovasi baru
2.       Memulai usaha dari nol dengan bermodalkan tekat, kemampuan dan rasa percaya diri
3.       Pantang menyerah dan tidak mudah putus asa
4.       Tetap sabar walaupun kadang usahanya bangkrut dan terus optimis sehingga usahanya bisa sukses kembali
5.       Tekun
6.       Pekerja keras tidak mengenal lelah demi kesuksesan usahanya
7.       Disiplin
KARAKTERISTIK ORANG YANG SUKSES KARNA BEKERA
1.       Pandai dan cerdas
2.       Tekun dalam bekerja
3.       Tidak malas
4.       Rajin dan giat dalam bekerja
5.       Disiplin













KARAKTERISTIK WIRAUSAHA YANG INGIN SAYA MILIKI
1.       Ingin bisa menciptakan inovasi-inovasi baru
2.        percaya diri
3.       Pantang menyerah dan tidak mudah putus asa
4.       Tekun
5.       Pekerja keras
6.       Sabar
7.       Optimis
8.       Disiplin
Dari semua sikap inilah yang ingin saya miliki agar saya bisa menjadi seperti apa yang saya impikan, menjadi seorang wirausaha yang sukses dengan usia semuda mungkin, karna tanpa memiliki sikap seperti di atas rasanya mustahil jika kita bisa mencapai kesuksesan yang kita inginkan.


SUMBER
Ø  m.merdeka.com/profil/indosenesia/d/dahlan-iskan/